Satelit Kosmos 482, sebuah wahana antariksa milik Uni Soviet yang diluncurkan pada tahun 1972, dijadwalkan untuk kembali memasuki atmosfer Bumi setelah mengorbit selama lebih dari lima dekade. Misi awalnya adalah untuk mencapai Venus. Namun, kegagalan teknis menyebabkan wahana ini tetap berada di orbit Bumi.
🚀 Sejarah Singkat Kosmos 482
Kosmos 482 adalah bagian dari program Venera Soviet yang bertujuan untuk menjelajahi planet Venus. Setelah diluncurkan pada 31 Maret 1972, wahana ini gagal melaksanakan manuver yang diperlukan untuk meninggalkan orbit Bumi dan menuju Venus. Akibatnya, wahana tersebut tetap berada di orbit Bumi dalam kondisi tidak terkendali.
🌍 Prediksi Masuk Kembali ke Atmosfer
Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), Kosmos 482 diperkirakan akan memasuki atmosfer Bumi pada tanggal 10 Mei 2025. Kemungkinan waktu sekitar pukul 6:26 UTC, dengan toleransi ±4,35 jam. Area yang diperkirakan akan dilalui oleh wahana ini berada di antara 52° lintang utara dan 52° lintang selatan. Wilayah ini mencakup sebagian besar wilayah yang berpenduduk di Bumi.

🔥 Potensi Keamanan dan Dampak
Meskipun sebagian besar wahana antariksa kecil terbakar habis saat memasuki atmosfer, Kosmos 482 dirancang untuk menahan kondisi ekstrem di atmosfer Venus. Dengan pelindung panas yang kuat dan struktur yang kokoh, ada kemungkinan bahwa sebagian dari wahana ini akan selamat dan mencapai permukaan Bumi. Namun, risiko terhadap keselamatan manusia sangat rendah karena sebagian besar Bumi tertutup oleh lautan dan wilayah yang tidak berpenduduk.
🛰️ Pemantauan dan Pelacakan
Para ilmuwan dan astronom terus memantau jalur orbit Kosmos 482 untuk memperkirakan lokasi dan waktu pasti saat wahana ini akan memasuki atmosfer. Pelacakan ini penting untuk memahami dinamika objek ruang angkasa. Selain itu, pelacakan juga memitigasi potensi risiko dari sampah antariksa.
Kembalinya Kosmos 482 ke Bumi menandai akhir dari perjalanan panjang sebuah wahana antariksa yang gagal dalam misinya. Meskipun sebagian besar objek ruang angkasa yang tidak terkendali terbakar habis saat memasuki atmosfer, pemantauan dan penelitian terhadap kejadian ini penting. Hal ini membantu untuk memahami lebih dalam tentang perilaku objek ruang angkasa dan dampaknya terhadap Bumi.