Binance Ajukan Arbitrase untuk Semua Anggota Gugatan Kelas

⚖️ Binance Ajukan Arbitrase untuk Semua Anggota Gugatan Kelas

Pada 16 Mei 2025, Binance mengajukan permohonan kepada hakim federal AS di New York terkait Binance arbitrase gugatan kela. Mereka meminta untuk mengirimkan semua anggota gugatan kelas, yang menuduhnya menjual sekuritas tanpa pendaftaran, ke arbitrase. Bahkan dalam kasus yang rumit seperti Binance arbitrase gugatan kela, perusahaan pertukaran kripto ini berargumen bahwa syarat dan ketentuan layanan mereka, yang disetujui oleh pengguna, mencakup klausul yang mewajibkan penyelesaian sengketa melalui arbitrase dan melarang gugatan kelas.

📝 Klausul Arbitrase dalam Syarat dan Ketentuan

Binance mengklaim bahwa dalam pembaruan syarat dan ketentuan pada Februari 2019, mereka memasukkan klausul arbitrase. Klausul ini mengharuskan pengguna untuk menyelesaikan klaim melalui arbitrase dan melarang gugatan kelas. Perusahaan ini berpendapat bahwa pengguna yang setuju dengan syarat dan ketentuan tersebut telah melepaskan hak mereka untuk menggugat secara kolektif. Dalam kaitan dengan Binance arbitrase gugatan kela, ini berarti semua sengketa harus diselesaikan secara individu dan tidak melalui gugatan kelas.

⚖️ Keputusan Pengadilan Sebelumnya

Pada Maret 2022, Hakim Andrew Carter memutuskan untuk mendukung Binance dan membatalkan gugatan tersebut. Namun, pada Maret 2024, Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit Kedua membatalkan keputusan tersebut terkait Binance arbitrase gugatan kela. Pada Januari 2025, Mahkamah Agung AS menolak untuk mendengar banding dari Binance.

🌐 Dampak Global

Selain gugatan di AS, Binance juga menghadapi gugatan kelas di Kanada pada April 2024. Ini terjadi karena diduga melanggar undang-undang sekuritas setelah mengumumkan kepergiannya dari negara tersebut pada Mei 2023. Situasi global menunjukkan bahwa Binance arbitrase gugatan kela tidak hanya berdampak di satu negara saja.

Artikel Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *