📉 IHSG Melemah: Dampak Pemangkasan Suku Bunga China
Pada Selasa, 20 Mei 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 46,49 poin atau 0,65 persen ke posisi 7.094,60. Sementara itu, Indeks LQ45 turun 9,10 poin atau 1,12 persen ke posisi 802,55. Penurunan ini terjadi di tengah keputusan Bank Sentral China (PBoC) yang memangkas suku bunga pinjaman utamanya untuk pertama kali sejak Oktober 2024. Hal ini menunjukkan bahwa IHSG melemah dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter dari luar negeri.
🏦 Kebijakan Moneter China dan Dampaknya
PBoC memotong suku bunga acuan pinjaman (Loan Prime Rate/LPR) 1 tahun sebesar 1 basis poin menjadi 3,0 persen, dan LPR 5 tahun diturunkan dengan margin yang sama menjadi 3,5 persen. Langkah ini diambil untuk mendukung ekonomi China yang lesu dan mengimbangi dampak kenaikan tarif dari Amerika Serikat. Namun, pemangkasan suku bunga ini memberikan dampak negatif bagi IHSG, karena investor khawatir terhadap potensi pelemahan ekonomi global. Akibatnya, terdapat kekhawatiran bahwa kebijakan ini bisa lebih jauh memicu IHSG melemah di masa mendatang.
📊 Pergerakan IHSG dan Sektor yang Terkoreksi
Meskipun dibuka menguat, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat, yaitu sektor kesehatan yang naik 0,56 persen dan sektor transportasi & logistik yang naik 0,23 persen. Namun, sembilan sektor terkoreksi, dengan sektor industri mengalami penurunan paling dalam sebesar 1,17 persen, diikuti sektor barang konsumen non-primer dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing turun 1,09 persen dan 0,75 persen. Tren IHSG yang melemah memperlihatkan kerentanan terhadap perubahan eksternal tersebut.
💡 Apa yang Bisa Dipelajari Investor?
Pemangkasan suku bunga oleh PBoC menunjukkan bahwa kebijakan moneter dapat mempengaruhi pergerakan IHSG. Investor perlu memperhatikan keputusan-keputusan moneter dari negara besar seperti China, karena dapat mempengaruhi sentimen pasar dan arah investasi. Selain itu, penting untuk melakukan diversifikasi portofolio dan tidak hanya bergantung pada satu sektor atau saham saja. Dengan IHSG melemah, diversifikasi menjadi lebih penting untuk mitigasi risiko.

Artikel Terkait:
- IHSG Menguat di Tengah Pemangkasan Suku Bunga China
- Dampak Kebijakan Moneter China terhadap Pasar Global