🎤 Protes Karyawan Microsoft Soroti Peran Azure dalam Konflik Microsoft Azure Palestina
Pada 19 Mei 2025, Joe Lopez, seorang insinyur firmware di Microsoft, mengganggu pidato CEO Satya Nadella di konferensi pengembang tahunan perusahaan, Build 2025, dengan protes pro-Palestina. Lopez, yang bekerja pada platform cloud Microsoft Azure Palestina, menuduh Microsoft mendukung kejahatan perang Israel melalui teknologi yang disediakannya.
💬 “Bagaimana Azure Membantu Pembunuhan di Microsoft Azure Palestina?”
Selama pidato Nadella, Lopez berdiri dan berteriak, “Satya, bagaimana kamu menunjukkan bahwa Microsoft membunuh orang Palestina? Bagaimana kamu menunjukkan bahwa kejahatan perang Israel didukung oleh Microsoft Azure Palestina?” Setelah interupsi tersebut, Lopez segera diusir oleh petugas keamanan. Namun, ia kemudian mengirimkan email kepada seluruh staf Microsoft, menuntut perusahaan untuk menghentikan dukungan teknologinya kepada militer Israel.
🧠 Kampanye “No Azure for Apartheid”
Protes ini merupakan bagian dari kampanye “No Azure for Apartheid” (Noaa), sebuah inisiatif yang dipimpin oleh karyawan Microsoft yang menentang kontrak perusahaan dengan militer Israel. Kampanye ini menyoroti penggunaan Microsoft Azure Palestina dalam program militer Israel, termasuk unit Ofek yang diduga menggunakan teknologi Microsoft untuk memilih target serangan udara.
🏛️ Tanggapan Microsoft dan Kontroversi
Microsoft membantah klaim tersebut, mengutip hasil investigasi pihak ketiga yang tidak menemukan bukti bahwa teknologi mereka digunakan untuk merugikan warga sipil. Namun, aktivis dan karyawan seperti Lopez menolak kesimpulan tersebut, menyatakan bahwa perusahaan tidak cukup transparan dalam menyelidiki masalah ini.
🔁 Protes Internal yang Berkelanjutan
Insiden ini menambah daftar panjang protes internal di Microsoft terkait peran perusahaan dalam konflik Israel-Palestina. Sebelumnya, dua karyawan dipecat setelah mengganggu acara AI yang dipimpin oleh Mustafa Suleyman, dan lima lainnya dikeluarkan dari pertemuan dengan CEO Satya Nadella setelah mengenakan kaos bertuliskan “Apakah Kode Kami Membunuh Anak-anak, Satya?”.
🌍 Dampak Global dan Tanggapan Publik
Protes ini terjadi beberapa hari setelah peringatan ke-77 Nakba, yang memperingati pengungsian massal orang Palestina pada tahun 1948. Tindakan Lopez mencerminkan meningkatnya ketegangan global mengenai keterlibatan perusahaan teknologi besar dalam konflik militer dan dampaknya terhadap hak asasi manusia.

Artikel Terkait:
- Microsoft Employee Interrupts CEO’s Keynote with Pro-Palestinian Protest
- Microsoft Faces Growing Unrest Over Role in Israel’s War on Gaza