The Fed Tahan Suku Bunga, Harga Bitcoin Melonjak Dekati $100.000

Pada Rabu malam, waktu Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,50%. Keputusan ini diambil di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat tarif impor baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Meski demikian, Ketua The Fed, Jerome Powell, menekankan bahwa ekonomi AS tetap solid, namun kebijakan moneter harus tetap fleksibel untuk merespons perkembangan ekonomi yang dinamis.

Keputusan tersebut langsung berdampak pada pasar keuangan global. Harga Bitcoin (BTC) melonjak tajam, menembus angka $99.000 per keping, mendekati level psikologis $100.000. Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menyebutkan bahwa sentimen positif semakin meluas, apalagi setelah Presiden Trump mengisyaratkan kesepakatan dagang besar dengan negara yang disebutnya “sangat dihormatinya”, diduga kuat Inggris.

💡 Apa Dampaknya bagi Investor?

Lonjakan harga Bitcoin ini menunjukkan respons positif pasar terhadap situasi ekonomi AS. Fahmi menyarankan agar investor memanfaatkan momentum ini melalui strategi dollar cost averaging (DCA), yakni membeli aset secara berkala agar risiko volatilitas lebih tersebar. Investor bisa memanfaatkan fitur seperti Packs di Reku, untuk berinvestasi sekaligus di crypto blue chip dan ETF saham AS unggulan.

Sementara itu, indeks saham utama AS juga menguat. Dow Jones naik 0,7 persen dan Nasdaq menguat 0,4 persen. Saham teknologi turut terdongkrak oleh kabar kemungkinan pelonggaran pembatasan ekspor chip AI oleh Trump, membalikkan kebijakan era Biden.

🔮 Prospek Harga Bitcoin ke Depan

Beberapa analis memproyeksikan bahwa harga Bitcoin berpotensi menembus $150.000 pada akhir 2025. Standard Chartered memperkirakan harga Bitcoin akan terus naik, bahkan hingga mencapai $200.000. Analis dari Standard Chartered menyebutkan bahwa mayoritas arus masuk ETF saat ini tidak berasal dari investor ritel, melainkan institusi seperti dana pensiun dan perusahaan manajemen aset besar. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap Bitcoin bersifat jangka panjang dan lebih stabil.